Sabtu, 02 Januari 2016

Benda mati yang mematikan

     Siapa disini yang gak punya Handphone?
Kata 'Handphone' atau biasa disingkat HP sekarang udah bisa dikatakan kuno, karena pada perkembangannya kata tsb berubah mjd gadget atau smarthpone.
Smart berarti pinter, phone berarti HP alias HP pinter. HP nya sekolah kemudian punya ijazah *maap maap ini diluar tema*.
Bahkan nih ya menurut survei th 2014, hampir semua orang didunia ini mempunyai HP rata-rata 1,4 gadget per orang. Wah parah, padahal kakek-nenek ku di kampung gak bisa mainan HP, eh jangankan mainan punya aja mereka gak mau. Yang survei ngawur nih pasti. Atau pas survei kakek-nenek gue lagi pacaran disemak-semak, jadi gak ikut kedata. Hmmm.. Entahlah.
 
     Jika dilihat dari manfaatnya, HP ini cukup luar biasa dlm kehidupan sehari-hari jika digunakan dg positif, yakni sebagai alat komunikasi jarak jauh. Namun disisi lain, bisa dikatakan benda mati yg bisa mematikan manusia.
Kenapa?
Tanpa disadari dlm kurun waktu dua tahun belakangan ini generasi yg 'autis gadget' semakin meningkat. Banyak rutinitas sehari-hari yg dijamak dg mainan HP seperti, jalan sambil ngeliat HP, naik motor sambil telponan, nonton tv sambil mainan HP, bahkan boker juga sambil internetan. Mantap. Yang lebih parah ketika lagi ngumpul bareng temen-temen bukannya ngobrol asyik dan seru tapi malah asik nunduk mainan gadget sendiri-sendiri.
Pada masa kecilku dulu gak seperti itu karena cuma segelintir orang aja yg punya barang ini karena masih dianggap sebagai barang mewah, itupun masih terbilang HP jadul yg pengoprasiannya hanya sebatas telpon, SMS dan permainan.

Yang masa kecilnya pernah main spact impact dan bounce berarti masa kecil anda terselamatkan.
Namun jika dibandingkan dg anak kecil sekarang ini, hmm... jauuh banget gaes. Sekarang ini:
-Anak umur 3 th udah mainan tablet
-Anak SD udah megang iPhone
-Anak SMP udah ngelahirin bayi
-Anak SMA udah punya anak 3 tahun yg bisa mainan tablet
Dan masih banyak lagi
Kebahagiaan (yg sesungguhnya) anak jaman sekarang (seperti) telah dirampas. Main petak umpet yg pas kita dapet giliran ngumpet malah langsung pulang, main karambol yg kalo kalah mukanya dicoretin pake hong kwe, main bola plastik yg gawangnya pake sendal jepit, sekarang udah gak ada :(
Anak jaman sekarang gak bakal tau gimana serunya permainan-permainan itu, karena yg mereka tau permainan COC dan game online. Maka berbanggalah kalian yg pernah pipis ditengah jalan dibentukin angka 8, apaan. Ini gue :(

     Btw, pas jaman aku SMP adalah pertama kali mendengar kata bokep. Yang pada saat itu gak tau apa arti kata itu. Yang jelas semua temen cowokku pada ngumpul rame-rame didalem kelas sambil nonton video. Gue??? Bagian jagain pintu kalo ada guru yg mau masuk kelas. True story.
No problem.
Hari itu juga (entah dari mana datangnya kabar ke telinga kepala sekolah) semua HP dirazia, tak terkecuali HP temen yg ada bokepnya itu, beserta seluruh temen-temen ku yg 'nonton bareng' tsb juga ikut diamankan. Gue??? Aman. Nah, semenjak saat itu aku percaya, kalo Tuhan selalu bersama orang-orang cemen. Proud to be your self, secemen dan secupu apapun kalian.

Memasuki jaman SMK, semua tak banyak berubah aku masih tetep diriku yg cemen. Namun keberanianku membawa HP kesekolah membuatku mjd lebih jantan sekitar 2,5%. Kisah HP dan bokep pada jaman ini gak banyak berubah dan makin eksis bahkan cewe-cewe juga ikutan 'nonton bareng'. Endingnya, sebelum datengnya hari Ujian Nasional udah 5 temenku (cewek) hamil dan 1 orang cowok dikeluarkan krn sebagai pelaku. Gue??? Jomblo pada saat itu (sampe sekarang).

     Pada intinya buat kalian siapa saja dimana saja tetep kudu hati-hati terutama dlm pemakaian gadget. Karena gadget itu seperti pisau yg memiliki dua sisi, bisa digunakan sebagai kebaikan atau keburukan tergantung kita, sang operator.
Buat yg punya saudara atau adik, jangan dilarang bermain HP, tapi laranglah bermain HP yg berakibat negatif. Karena HP juga diciptakan sebagai media penambah wawasan.
Namun walau bagaimanapun "HP tetaplah benda mati yang mematikan".
                                                      [Ekbud™]

Selasa, 22 September 2015

Ketagihan

Hello..
     Sepertinya lama gak corat-coret lagi diblog nih. Bukan karena sibuk ya, kalo sok sibuk sih iya. Gak nemu waktu yang pas aja buat nulis panjang lebar diblog seperti yang sudah sudah.
 
    Yang belom tau tentang aku bisa cari info dipostingan-postingan sebelumnya (hehe promosi) sedikit banyak disitu ada bahasan tentang aku atau bisa nyari ditwitter @PrasetyoEB. Asal jangan nyari diantara tumpukan kenanganmu bersamanya aja ya, nihil gaes!
 
Nah.., Pada kesempatan kali ini aku akan berbagi sedikit cerita ceria, semoga yang abis baca tulisan ini segera bisa membuat perubahan berarti bagi bangsa ini yang makin kesini makin kocar-kacir, kayak Pertahanan Timnas Indonesia pas menghadapi UEA diajang Kualifikasi Piala Dunia beberapa waktu lalu. Apasih!!

Ngomong-ngomong tengang bahagia, dulu pas waktu sekolah pernah kan ditanya oleh guru "Kelak, cita-citamu akan menjadi apa?" Dan aku yakin 85% diantaranya bingung mau jawab apa dan akhirnya radom aja jawab "Pengen jadi orang sukses" dengan mantap, jujur aku termasuk didalamnya. Dari jawaban iseng itu yang ada dlm benak kita pasti perasaan bahagia, tanpa mikir bagaimana cara meraihnya. Oke sepertinya pembahasan ini melenceng terlalu jauh, maap-maap.

     Bulan Agustus merupakan bulan bahagia utk Bangsa Indonesia, karena dibulan inilah kemerdekaan kita dikumandangkan (Kayak Adzan aja yaa.. segera wudhu gih)
Dibulan agustus juga aku pertama kali mendapatkan kesempatan untuk bisa punya uang sendiri alias diterima kerja.
Dibulan agustus juga aku pertama kali nyatain perasaan ke cewe yang aku suka, yaaa walau akhirnya ditolak (gapapa kok).
Dibulan agustus juga merupakan bulan kelahiran Ibuku (yang ini gak perlu deh kayaknya, bangke!!)
Nah yang terakhir dibulan agustus juga aku nemuin hal yang bener-bener baru, gini:
 
    Tanggal 15-17 agustus kemarin kebetulan lagi free time 3 hari, jarang-jarang banget ada kesempatan seperti ini. Kebetulan juga lagi ngga ada planning sama sekali mau pergi kemana dan sama siapa.
Tepatnya tanggal 13 agustus, pas lagi bersantai ria di Kost an ada seorang temen yg ngajakin Camping ke Gunung. Camping? Ke Gunung? Yang ada dipikiranku cuma dua:
1) Kalo ditinggal Camping, siapa nih yang ngelunasin Hutang Negara?
2) Kalo hutang negara lunas, lalu siapa yang nerima kwitansi ada stempel "Lunas" nya?
Sungguh ironis sekali, kembali ke topik.

Camping ke Gunung? sedangkan aku sendiri yang notabene orang gunung juga, dan harus berjalan kaki berjam-jam utk mencapai puncak sedangkan sekarang aja perutku buncit krn nggak pernah olahraga, apa aku kuat? dua pertanyaan itu yg terus berperang didalam otakku.
Tanpa pikir panjang aku meng-iya-kan ajakan temenku, tanpa punya perlengkapan dan persiapan apapun kecuali badan yang sehat .
Karena waktu persiapan hanya sehari aku hanya menerka-nerka apa yg harus dibawa dan apa yg harus dipersiapkan.
Akhirnya tanggal 15 agustus tiba, tepat setelah shalat isya' berjamaah di Masjid aku bergegas berkumpul ditempat yg telah dijanjikan bersama. Satu jam kami berkumpul sambil menunggu semuanya datang (Ciri Orang Indonesia: Bilang "OTW" tapi 1 jam kemudian baru dateng). Setelah semuanya hadir, salah seorang dari kami memimpin doa sebelum keberangkatan menuju Cemoro Sewu, Magetan, Jawa Timur. Kita butuh waktu 2 jam perjalanan kesana dari Sukoharjo, Solo.
Nah, sekitar pukul 22.30 kita sampai disana, hal yang pertama kami lakukan bersama adalah bernafas lalu foto selfie dan groufie. Yaaaa walau muka udah pada kucel-kucel kayak tumis kacang panjang tapi harus tetep PD.

     Setelah melakukan persiapan terakhir, makan, dan lain lain akhirnya tepat pukul 23.30 kita bergegas menuju puncak Gunung Lawu 3.265 MDPL. 16 orang rombongan kita sebagian diantaranya sudah senior (sering mendaki gunung) dan sebagian lagi adalah manusia-manusia cemen yang pengen menakhlukan ketinggian (termasuk aku) sebelum nakhlukin hati cewek.

Perjalanan dimulai, 250 meter dari start seperti ada panggilan dari kasur yg amat merdu, aku lelah namun berusaha sok kuat. Karena sebelumnya udah dibrefing diawal kalo capek gaboleh dipaksain, maka sekitar 15 menit perjalanan akhirnya kita break, setengah botol air putih menggenang diperut.
Kemudian berjalan pelan-pelan sambil ngobrol dan sesekali berhenti akhirnya kami tiba dipost 3. Disinilah perubahan suhu ekstream terjadi, suhu yg sebelumnya normal tiba-tiba berubah mjd 3°C. Disini aku nyesel kenapa gak pake kaos double, jaket double, dan celana dalem double, hmmm. (Mungkin gini rasanya jomblo diluar sana yang gak pernah dipeluk).
 
    Karena kesepakatan bersama akhirnya kami ngchamp disini, terbagi menjadi dua kelompok. Salah satu kelompok mendirikan sebuah tenda (kapasitas 3 orang) dan dipakai 9 orang (termasuk saya), korban sunami aja gak ada apa-apanya nih gaes. Dinyaman-nyamanin aja walau sebenernya geli. Akhirnya sembilan cowok cemen terlelap dalam kegelian dalam satu tenda dan terbangun jam 5.30, nyesel. Nyesel bukan karena tidur gak nyaman tapi kita ketinggalan sunrise yang sejak awal perjalanan didambakan.
Dengan jiwa pantang menyerah, sebagian dari kami melanjutkan perjalanan kepuncak Lawu dengan semangat 45. Kita anggep ini seperti perjuangangan merebut kemerdekaan, bukan merebut pacar temen Bukan!
Selangkah demi selangkah akhirnya sampai di puncak gunung lawu dengan badan setengah sempoyongan, kayak orang abis mabok wishkey dicampur autan. Perjuangan gak sia-sia karena pemandangan dari ketinggian 3.265 MDPL ini sangat cakep, cewek-ceweknya juga sih kalo boleh jujur.
Tertegun wajahku melihat cewe-cewe maskulin bisa berada sejajar diatas awan ini. Mereka luar biasa. Senyuman yg terpancar dari wajahnya adalah kebahagiaan tak ternilai bagiku dalam pendakian pertamaku ini. Sapaan yang saling menyemangati saat berpapasan adalah seperti kado tambahan dari Tuhan selain suguhan alam yang tak ternilai keindahannya ini.

     Dari pengalaman ini aku sangat berharap bisa berdiri diatas puncak-puncak gunung yang lain sambil menggenggam merah-putih, hormat dibawahnya, dan berdoa diantara suara kibarannya, kemudia teriak 'IN-DO-NE-SIA!!!'
Satu lagi yang bikin susah move on dari puncak gunung adalah hamparan savana yang didominasi oleh bunga Edelweiss, yang bergoyang karena tiupan angin. Wohooo Soooooo beautifull !!

Pada akhirnya.. 16 Agustus 2015 tepat sehari sebelum kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-70 adalah puncak bahagia dari bahagiaku atas rentetan fast-planning ku, rasanya lega banget ibaratnya setelah nahan kencing berjam-jam kemudian berjumpa toilet, walau harus bayar 2.000 dulu gak peduli. Lega banget.

     Kesimpulannya, Indonesia memang Indah kalo kamu mau sedikit keluar dari rasa kenyamananmu, gali apa yang ada dalam dirimu, dan raih apa yang menjadi keinginanmu jangan pernah pesimis kalo optimis lebih menjanjikan.

Salam lestari,
[Ekbud™]

Selasa, 04 November 2014

Jangan Lupakan Masalalumu

     Saat itu tahun 2003, ketika aku masih duduk dikelas dua SD Negeri (Di Gunungkidul, Jogjakarta)
Bel tanda dimulainya upacara bendera hari senin berbunyi "teng teng teng", saat itu masih berupa lonceng belum modern seperti sekarang ini.
Semua siswa mengikuti upacara bendera dg khidmat dari awal hingga akhir (jangan dicari lucunya, upacara ngga pantes buat dibercandain) :))
     Nah setelah upacara selesai biasakan rame-rame pada masuk kelas gitu, didalem kelas saat jam pelajaran bahasa Indonesia ketika guru menjelaskan keusilan cowo-cowo dimulai, ada yang sok-sok an ngirim surat ke cewe, ada yang ngintipin isi rok cewe pake kaca rautan pensil (caranya: kaca rautan ditaroh diatas sepatu lalu sepatunya diletakin dibawah rok cewe, ssstt jangan ditiru), ada yang bully-bullyan sampe dendam diluar kelas juga ada.
Saat pelajaran selesai alias ganti mata pelajaran tapi masih guru yg sama (jaman aku SD dulu, Gurunya cuman satu kecuali guru Agama, jadi sekalian guru berbagai mata pelajaran juga sekalian wali kelas, ingetkan kayak gitu?) cowo-cowo pada iseng.
Nah biasanya saat mau ganti pelajaran, gurunya pergi kekantor dulu entah ngapain. Sebagai murid cowo yang usil pada saat itu biasa lah ngintip ke kelas lain lewat lobang pintu yang hampir jebol, padahal kelas sebelah lagi pelajaran serius. Kita godain kelas sebelah (kelas4) lewat lobang pintu disuit-suitin gitu, namanya anak jaman dulu masih kreatif dan aktraktif ga seperti sekarang ini. Nah, masalahnya kelas sebelah itu terpancing juga, saat bel istirahat berbunyi kelas kita (kelas3) dilabrak ama kelas 4, mereka dateng bawa senjata, waktu itu ketapel kecil yang pelurunya pake tangkai daun singkong terus diincerin ke pantat (sakit banget kalo kena pantat) atau bagian yg lain, kita diserbu tapi kita ngga tinggal diem kita udah siapin rencana dengan mengguyur dengan air bekas cucian tangan yg biasa ditaro didepen kelas. Pertengkaran hari itu berakhir sampe disitu, hari berikutnya dateng, kelas kita (kelas3) udah siapin banyak ketapel juga dari rumah dan banyak peluru. Hari itu kita tempur dan berkelahi, dan satu-satunya kemoceng yang kita miliki diboikot sama kelas4, pertengkaran yg bermula dari iseng-iseng menjadi panas saat hilangnya kemoceng menjadi dalih dari pertengkaran tersebut. Kelas kita dilemparin pake batu, plastik botol dan lain lain kita juga tak tinggal diam kita membalasnya melemparkan penghapus kayu, kapur tulis dsb, hingga akhirnya kedua guru juga ikut-ikutan membela anak didiknya masih-masing (Pak Sutrisno wali kelas3 dan bu Latifah wali kelas4) berdalih bahwa mereka berada dipihak yang benar. Sampai berhari-hari kedua kelas itu ngga akur bahkan juga Wali kelasnya, hingga saatnya kepala sekolah turun tangan dan akhirnya kedua guru berdamai, namun tidak untuk murid-muridnya bahkan diluar sekolah masih lempar lemparan pake batu hingga salah seorang teman kami, Rahmad bocor pelipisnya.
Sampai pada suatu saat kelas kita dihukum dalam kelas, ngga boleh istirahat dari bel masuk sampe bel pulang, yang kebelet pipis ngga boleh keluar, sebagai cowo-cowo nekad kita terpaksa pipis didalem plastik, ada yang pipis dipojokan kelas. Pokoknya NGERI NGERI SEDAP lah waktu itu. Baunya ngga karuan :(
     Dan seiring berjalannya waktu akhirnya kedua kelas bedamai, kadang main dihalaman bareng, nongkrong bareng, jajan bareng. Saat itu (2003) permainan yg paling populer adalah Gobak Sodor, Jaepongan, Betengan (Anak Jogjakarta pasti tau) hehehe.
     Namun Kejadian paling heboh di Sekolah kami adalah saat ada seorang siswa yang 'mencret' (boker dalam celana) saat jam pelajaran berlangsung, menimpa anak kelas dua yang bernama Haris, saat hendak pulang sekolah baunya ga karuan, dari ujung pantat sampe kaki tahinya berceceran warna ijo kekuning-kuningan gitu. Sampai berhari-hari dia dibully semua siswa hingga hampir putus sekolah, namun setelah dibujuk ama guru BK (Bimbingan Konseling) akhirnya dia mau melanjutkan sekolah, pokoknya NGERI deh tapi ngga SEDAP kalo yang ini :D
     Saat masih SD memang masih polos banget belum terpengaruh media social dan elektronik, kalo misal suka ama cewe bisanya cuma dipendem, kadang seneng bgt walaupun hanya bisa pulang bareng dari sekolah ama doi (kayak cinta monyet gitu). Senengnya ngga terkira.
Lagu yang booming saat aku masih SD adalah lagunya Jamrud tapi aku judulnya lupa, pokoknya liriknya gini:
"Surti.. Remaja.. Anak bapak kades.. Dan si Tedjo.. Bla bla bla"
Masa SDku dulu itu adalah masa dimana kita belom tau tentang pornografi dan Seks, beda ya ama jaman sekarang ini, anak-anak SD udah ngerti tentang gituan. NGERI!!
Pada intinya masa-masa SD ku banyak ribuan cerita yang tak bisa ditukar dg apapun!!
Itu adalah masalalu yang tak seharusnya dilupakan
Pokoknya #NGERINGERISEDAP :))
                      Aku Prasetyo, Terimakasih.

Senin, 01 September 2014

Pinter belum tentu berpengalaman

        Berbicara tentang lika-liku hidup sudah pasti tidak akan ada habisnya.
Setiap orang mempunyai cerita unik dan terkadang diluar batas normal tentang hidupnya masing-masing. Tidak dapat dipungkiri setiap kejadian, peristiwa, dan tragedi dalam hidup ini sudah ada yang mengatur, yakni Tuhan yang Maha Kuasa atas segala sesuatu.
        Dalam kesempatan kali ini aku akan menggunakan diriku sendiri sebagai subjek cerita. Tidak menutup kemungkinan apa yang aku ceritakan tidak ada yang tau betul kejadiannya, mungkin hanya aku dan Tuhan yang tau, namun aku sadar betul apa gunanya merekayasa cerita, kalo memang begini adanya.
        Aku hanyalah seorang remaja biasa yang tumbuh dan berkembang disudut kota antah berantah pinggir Gunungkidul, DIY (sudah pernah aku jelaskan dalam postingan sebelumnya). Tak dipungkiri aku tumbuh diantara orang-orang berbagai macam kepribadian, yang mungkin saat ini sudah tidak tabu lagi untuk mengatakan bahwa "Mabuk" adalah hal yang wajar dalam kehidupan remaja saat ini. Namun Alhamdulillah, meskipun aku bersanding dengan orang-orang berkepribadian (katakanlah) demikian, aku tidak sekalipun masuk didalamnya. Itu adalah sebuah prestasi kecil dalam diriku yang telah mampu untuk menahan diri. Aku tidak sombong.
Mengingat usiaku yang lagi mateng-matengnya pada saat itu, pencarian jati diri adalah hal yang wajar salah satunya dengan mencoba ini itu termasuk melobi-lobi pertemanan. Namun aku akui temanku tak banyak pada saat itu mengingat aku memiliki sifat "Introvert", bukan pilih-pilih tapi memang sejak kecil aku berkepribadian Introvert.
        Singkat cerita setelah lulus dari bangku Sekolah Menengah Kejuruan, aku memutuskan untuk mandiri sekaligus mempraktekan ilmu yang telah 3 tahun aku pelajari, yakni Akuntansi. Entah kenapa aku mengambil jurusan itu, padahal sama sekali ngga ngerti dan ngga minat, namun akhirnya jadi cinta dengan Akuntansi. Disini, Surakarta, yang juga tempat kelahiranku, aku mencoba kembali menguangkan uang yang telah aku gunakan untuk biaya pendidikan, iya dengan Berkarir. Ditempat baruku ini tantangan hidup semakin sadis, harus bergelut untuk kemandirian dan melawan lingkungan yang kepribadian orangnya jauh lebih kejam dan kelam jika dibandingkan di Jogkakarta, namun aku berusaha mengikat keteguhan hatiku semakin erat untuk tidak terjerumus kedalamnya. Di kota ini aku mulai mengenal tragedi kehidupan remaja yg sesungguhnya tak terkecuali kehidupan malam, dengan sedikit pengetahuanku saat aku sesekali menyambangi Cafe dan kadangkala memasuki GrandMall walau bukan untuk tujuan negatif, sedikit banyak aku paham dan tau harus bagaimana aku mengambil sikap.
        Meskipun aku belum merasakan yang namanya kejamnya dicuekin Dosen, namun aku suka membaca buku dan belajar tentang kehidupan menakhlukan alam secara otodidak. Disini aku lebih banyak pengetahuan tentang kehidupan menuju kedewasaan karena berdampingan dengan orang-orang yang telah berpengalaman dari semua segi, lumayan ada bekal buat hidup suatu saat nanti.
Aku ibarat anak kemarin sore yg ngga ngerti dan ngga mau ngerti apa itu politik, namun akhirnya aku belajar, bukan untuk terjun atau masuk dalam lingkup Politik, namun aku ingin tahu seperti apa peran politik didalam kehidupan ini, dan kini aku sedikit banyak tahu bagaimana tingkah para Politisi mencuci otak rakyat (yang masih) awam. Itu adalah salah satu contoh pelajaran yang tak aku dapatkan di Sekolah namun dapat aku pelajari berkat orang-orang yang sudi mengajariku.
        Setelah tepat dua tahun aku berkarir disini, kegusaranku mulai muncul. Aku mulai menginginkan perubahan, dalam hati kecilku berniat untuk pergi lebih jauh lagi mencari pengalaman, ke Luar Pulau Jawa. Walau sebenernya disana ada Channel Karir, namun dorongan kuat itu perlahan memudar seiring berjalannya waktu. Dan kini aku masih bertahan dan bergelut dengan rasa gusar yang sama ditempat yang sama pula. Banyak planning dikepala yang belum aku realisasikan, entah karena pengaruh sikap Introvertku atau bukan aku ngga tahu, namun semuanya mengarah kepada 'Think before Action' yang itu merupakan ciri terkuat sikap Introvert. Bahkan aku cenderung 'Think Think Think before Action' inilah yang mengganjal lajunya planning hingga perlahan semakin terhambat dan menumpuk.
        Kemudian Tuhan berkata lain, dipenghujung bulan Agustus kemarin aku dipertemukan dengan seorang pria hampir sebaya, dengan bermula dari sebuah Gitar. Aku yang ingin lebih jago bermain gitar berjumpa dengan (sebut saja) Mas Genk diteras depan dengan tujuan utama mendalami tehnik bermain gitar yang benar. Baru dua hari perjumpaanku dengan Mas Genk, siapa sangka kita hampir ada persamaan sifat, aku yang sifatnya Introvert dan dia Ambivert, akhirnya perjumpaan hari kedua dihabiskan dengan bercerita tentang lika-liku hidup masing-masing ditemani gitar sebagai saksi bisu. Maklum aku bukan Smoker, jadi sepanjang cerita sebungkus rokok dia habiskan sendiri, aku hanya tersenyum. Dia menceritakan tentang masa-masa kelamnya hidup didunia malam, mendapatkan uang ratusan juta rupiah berkat beteman dengan Politisi, mempelajari ilmu tenaga dalam dan Ghaib, hingga akhirnya dia menjadi sampai seperti sekarang ini. Tak terasa cerita kita terpotong setalah jarum jam menunjukkan pukul 01.00 pagi, sudah lebih dari 4 jam kita bercerita tanpa henti dibalut angin malam yang dingin.
        Apa yang ia ceritakan seakan menjawab rasa penasaranku tentang sisi gelap kehidupan malam, semakin memperjelas tingkah licik Politisi yang telah aku pelajari, dan yang paling membuat merinding bulu kudukku adalah kisah-kisah sebelum dan pasca-belajar tentang ilmu Ghaib dan tenaga dalam. Jujur, (+-) 2 bulan yang lalu aku berniat membuka Indera ke-6 ku, namun dari beberapa pertimbangan akhirnya niat itu aku tangguhkan, karena aku merasa kekuatan imanku masih belum cukup.
Niatku untuk membuka Indera ke-6 adalah bukan untuk kejahatan namun aku ingin bener-bener tau bahwa makhluk Ghaib itu bener adanya.
Kemudian dari apa yang mas Genk ceritakan tentang kisah-kisahnya yang telah bertahun-tahun malang melintang dan bergelut dengan Dunia Ghaib, dia bilang bahwa hal semacam Indra ke-6 bisa saja muncul secara ilmiah seiring tebalnya iman, karena setiap orang bener adanya terlahir disertai kemampuan yg berbeda beda tergantung keyakinan dalam dirinya.
        Dalam cerita yang berlangsung lebih kurang 4 jam itu, dia sama sekali tak menutupi apa-apa saja yang menjadi dan terjadi dalam kisah hidupnya. Mas Genk, pertama kali aku menjumpainya adalah sosok pria yang cuek namun santun, dengan kulit tergolong putih dan wajah yang bersinar nan berseri aku tak menyangka dia mempunyai masalah yang amat berat dalam hidupnya, namun masalah itu Ia bungkus rapi kemudian dibalut dengan senyuman hingga tak seorangpun tau tentang masalahnya. Aku kagum dan menghela nafasku dalam-dalam, hingga aku merasa malu jika harus mengeluh tentang masalahku yang tak seberapa ini jika dibandingkan dg masalahnya. Disini aku mulai belajar dan paradigmaku mulai aktif dan hidup kembali.
Dia yang hanya mengenyam pendidikan sampe dengan Sekolah Menengah Pertama, mempunyai jiwa seni dan kreatif diberbagai bidang, dia mengaku mempelajari segala sesuatu dengan cara Otodidak, seperti bermain gitar, memindai virus komputer, sampai Otak-atik motor. Pengalaman berkumpul dan bergelut dengan orang-orang (katakanlah) liar menjadikannya banyak teman, dan bisa dibilang Ia amat disegani. Mulai dari orang biasa, preman, dan Polisi serta TNI telah biasa bergaul baik dengannya. Dia menyebutkan itu terjadi berkat masa-masa remajanya yang terjerembab ke lembah kehancuran, Miras.
Namun kini dia telah sadar setelah lebih dari sepuluh tahun bergelut dengan kehidupan seperti itu. Kehidupannya saat ini 360 derajat berubah, yang membuat Ia sadar adalah kini Ia sudah bukan lajang lagi, bahkan dia sudah memiliki tanggungan anak dan Istri.
      Perjalanan hidup yang penuh lika-liku semuanya tergambarkan melalui rangkaian kata-kata dalam wujud cerita. Dan jika diambil secara garis besar bahwa Dia (Mas Genk) bukan orang yang berpendidikan namun berkat pengalaman berani masuk dalam kehidupan malam dan belajar Otodidak menjadikannya tau dan sadar betul pahit manisnya hidup yang telah Ia jalani. Dia juga tak luput menceritakan awal mulanya dia berani mempermainkan perempuan atas dasar dia pernah tersakiti oleh tulusnya cinta. Setelah mempunyai pasangan akhirnya dia juga berbagi rahasia denganku bagaimana cara menakhlukan wanita sekalipun kita tidak kenal bahkan baru ketemu. Menurutku, ini hal yang paling menakjubkan dibalik cerita panjang kami dimalam itu. Namun ada baiknya aku tidak membeberkan ini di Publik, dan menjadi konsumsi Publik. Karena banyak orang yang telah menyalahgunakan tips berharga ini setelah mereka tahu apa-apa saja kelemahan-kelemahan wanita dan cara mendapatkan hatinya.
        Kesimpulannya, setiap manusia bersusah payah belajar untuk mendapatkan Ilmu, lalu menggunakan Ilmu itu untuk kehidupan yang lebih baik. Namun dibalik tajamnya Ilmu, karena ilmu itu seperti pedang yang bisa digunakan untuk baik dan jahat maka seberapapun tinggi Ilmu yang dipelajari tidak akan berguna jika disalahgunakan. Ilmu juga tidak akan bermanfaat jika tidak dibagikan dengan orang lain, dan yang paling berbahaya adalah jika Ilmu itu menjadi boomerang bagi diri sendiri. Jangan sampai.
        Karena Orang yang berpengalaman sudah tentu pinter, namun orang yang pinter belum tentu berpengalaman.
Orang pinter selalu mengedepankan teori namun Orang Pengalaman selalu mengedepankan Praktek. Teori tidak akan berjalan tanpa Praktek (dianggap Omong doang), namun Praktek bisa berdiri sendiri tanpa Teori.
Dan yang terakhir, jangan pernah membodohi orang lain dengan Ilmu yang kamu miliki. Karena semua perbuatan akan ada pertanggungjawabannya.
Seperti pepatah jawa "Sing nandhur bakalan ngundhuh" (Yang menanam bakal menikmati hasilnya).
Perbaiki Paradigmamu!

[t] : @PrasetyoEB
[FB & Path] : Prasetyo EkoBudi

Senin, 07 Juli 2014

INDONESIA dalam GENGGAMAN

Maaf jika tulisanku jauh dari kata sempurna. Karena semua orang berhak mengeluarkan aspirasinya meski tak sesempurna orang yg dianggap sempurna.

Kalian pasti tau, 2014 ini disebut oleh sebagian orang sebagai Tahun Demokrasi. Pada awalnya saya acuh dg apa yg dikatakan orang, terutama orang-orang Intelektual yg sering muncul dilayar kaca.
Sedari kecil aku memang tak menyukai yang namanya Dunia Politik dan seolah-olah aku "Buta Politik" hingga sekarangpun aku masih berkeyakinan demikian, hanya saja mengingat usiaku yg sudah bukan anak kecil lagi, aku sadar harus paham dan ngerti tentang gejolak-gejolak yg kadang menimbulkan masalah ini, sebut saja Dunia Politik, ya setidaknya tau dari sumber-sember yg terpercaya bukan dari provokasi media.

Hanya sekedar tau pun, aku merasa sulit apalagi aku dibesarkan di Lingkungan yg jauh dari kata Politik Bersih, sedari dulu Politik yg aku tau hanyalah bagi-bagi uang dan bagi-bagi uang. Bukan hal yg baru lagi didunia PerPolitikan kita, maklum di sebuah desa -bisa dibilang- Pelosok yakni Gunungkidul, Jogjakarta ketika musim kampanye tiba semua warga masyarakat dari berbagai lapisan seakan tak malu bertransaksi politik bagi-bagi uang sana sini. Aku cuek.

Sejak penggulingan Soeharto, tahun 1998, ketika itu usiaku baru 4 tahun, dari kota kelahiranku Surakarta kemudian pindah ke Jogjakarta karena alasan keamanan pada saat itu. Entah apa sebenernya yg terjadi pada masa politik saat itu, yang jelas keadaan di Jakarta dan Surakarta waktu itu mencekam dan hampir di Hancurkan kala mengawali masa Reformasi. Aku menguak cerita ini dari tokoh yang sampai saat ini masih hidup dan juga ikut terlibat dalam situasi saat itu, baru-baru ini.
Setelah menyelesaikan Sekolah Menengah Atas ku di Jogjakarta aku memutuskan untuk kembali ke kota kelahiran, Surakarta. Sejak 2012 aku berada disini jauh dari orangtua, itu yang membuatku kian mandiri dan mencoba mencari arti-arti kata dibalik kata Politik yg telah lama menjadi tanda tanya dalam benakku pribadi.
Bukannya aku ingin masuk ataupun terjun langsung kedunia Politik Bukan, aku hanya ingin sekedar tau dan paham, karena secara tidak langsung kelangsungan dan kelancaran hidup di Indonesia bisa dikatakan tergantung Pemerintahan, dan pemerintahan harus bernahkodakan Politik untuk bisa menjadi "Penguasa" di Indonesia. Ironis memang.

Singkat cerita, awal aku di Surakarta ini 2012, waktu itu kota ini masih dipimpin oleh Walikota Ir. Joko Widodo Namun gembor-gembornya saat itu juga beliau Jokowi (nama familiernya) dicalonkan menjadi Gubernur DKI Jakarta seirama dg habisnya jabatan Fauzi Bowo yang menjabat sebagai gubernur saat itu. Pada waktu itu mendengar dari berbagai media Jokowi memenangkan PilGub dg 2 kali putaran. Kemudian Surakarta dipimpin oleh F.X Hadi Rudyatmo sampai dg sekarang ini.
Yang saya amati saat Pencalonan Jokowi menjadi gubernur DKI Jakarta sambai beliau terpilih adalah orang-orang hebat dibalik itu. Beliau Jusuf Kalla sebagai aktor dibalik layar, dan Megawati Soekarno Putri serta H. Prabowo Subianto sebagai penggerak kampanye saat itu. Bahkan Prabowo (nama familiernya) ikut andil dalam memberi dana kampanye kurang lebih 10 M saat itu. Jadi Prabowo ini orang yg sangat luar biasa, juga dalam perjalanan karir kepolitikannya sampai saat ini beliau mencalonkan diri sebagai Presiden ke-7 dalam catatan sejarah buku Indonesia. Beliau hebat.

Aku, sebagai pemilih pemula tentunya tidak tau siapa yg terbaik diantara dua orang hebat ini. Walau aku selalu mengikuti debat Capres tahap 1-5, namun aku tetep bimbang dalam menjatuhkan pilihan.
Aku mecoba menimbang-nimbang antara yang satu dengan yang lain, melihat mereka dari sudut pandang yg berbeda. Aku sama sekali tak memasukan kampanye hitam dalam pertimbangan ini. Aku tidak mau menelan mentah-mentah Black Campaign yg beterbangan diberbagai media massa. Waktu semakin berlalu dan aku belum mendapatkan titik terbaik yg selama ini aku cari, tibalah waktunya H-1 dalam menentukan sikap dan memberikan aspirasi untuk Bumi Pertiwi ini, setidaknya untuk perubahan 5 tahun kedepan. Jujur bukan hal mudah buatku sebagai pemuda yg tumbuh bukan di Lingkungan politik, bertahun-tahun terkesan menutup diri tentang berbagai hal yg berhubungan dg politik.

9 Juli 2014, besok, lebih dari 188 juta penduduk (Pria: 94.301.112 Orang. Wanita: 93. 967. 311 Orang) dari sekitar 240 juta penduduk Indonesia akan menyuarakan aspirasi masing-masing dibalik bilik suara. Aku berharap semuanya akan lancar dan bersih. Ini adalah menjadi Pilpres 2014 yang pertama dan terakhir, dalam artian lain tidak ada Pemilihan Ulang mengingat cuma ada 2 kandidat Calon Presiden. Karena selisih 1 Orang suara saya mempunyai pengaruh besar. 2 figur yang berbeda serta dari latar belakang yg berbeda pula tentunya ini menjadi pilihan yg sulit bagi setiap orang, bagi pakar politik sekalipun.
Kalo dibilang adil ya kurang adil, kalo dibilang tidak adil ya memang begini adalah cara yg terbaik dan lazim untuk menentukan Presiden menurut Undang-Undang, iya DEMOKRASI. Kenapa ada kata adil dan tidak adil? Coba kita bayangkan, satu suara seorang preman dan satu suara seorang Ulama dihitung sama yakni satu, itu bukan masalah, yang menjadi pokok masalah menurut pandangan saya adalah orang yg memilih dengan kejujuran hati nurani dan Orang yang memilih dg keterpaksaan karena soal uang juga dihitung sama yakni satu. Akan tetapi apapun itu siapapun itu dan sekarang saatnya kita perlu menggunakan hak kita dg sebaik mungkin. Jangan sampai suara kita dibeli untuk kehancuran bangsa sendiri.

Ingat !! Seandainya suara kita dibeli, lalu dikemudian hari pemerintah banyak yg korupsi itu salah kita. Kenapa demikian? Yang buat membeli suara kita itu uang siapa? Uang pribadi? Oke masuk akal. Tapi seandainya mereka membeli suara kita dg uang pribadi apakah mereka mau jika tidak ada yg namanya uang diganti rugi?
Nah disinilah keadilan yang disebut oleh mereka itu tiba, iya KORUPSI. untuk apa? Untuk mengganti uang pribadi yg awalnya digunakan untuk membeli suara kita.
Nah.. maka dari itu temen-temen jangan sampai kita hanya berfikiran pendek. Setidaknya diatas itu adalah sebuah contoh dari banyak contoh yang menjadikan Perpolitikan di Negeri ini menjadi bobrok.
Kalian mau Negara ini stagnan? Kalian mau Negara ini jalan ditempat? Kalian mau Negara ini mundur ke belakang? Kalian mau Negara ini hancur? Hanya karena sistem politik yg rusak.
Semua jawaban itu ada dihati kalian masing-masing, terutama dihati temen-temen yg sudah mempunyai hak pilih atau berusia 17 tahun keatas. Saatnya memilih dg cerdas saatnya memilih dg hati, saatnya memilih dg logika dan saatnya memilih dg pertimbangan yang berorientasi pada masa depan.

Kini..
MASA DEPAN ada di TANGAN KITA.
Kini..
INDONESIA ada di TANGAN KITA.
Kini..
INDONESIA dalam GENGGAMAN KITA.

Senin, 26 Mei 2014

Surat Untuk Ibu

Anakku sayang,
suatu ketika, jika aku makan dengan berserakan
atau memecahkan sebuah piring
atau menumpahkan sup diatas meja
aku harap kau tidak memarahiku,
karena penglihatanku memang sudah berkurang
tanganku tak lagi kuat memegang.
Bersabarlah...
Ingatkah berapa lamanya aku mengajarimu makan dan minum dahulu?

Suatu ketika, jika berulang-ulang aku menanyakan hal yang sama padamu
jangan memprotesku.
Pendengaranku mulai berkurang.
Mohon ulangi apa yang kau katakan
atau tuliskan.
Ingatlah saat kau kecil
kau selalu memintaku membacakan buku cerita yang sama
berulang-ulang?
Setiap malam, setiap hari, sampai kau tertidur
dan aku selalu memenuhinya.

Suatu ketika, jika aku sudah tak mau makan
jangan paksa aku.
Aku tahu kapan lapar dan kapan tidak lapar.
Biarkan aku yang menentukan sendiri, jangan dimarahi.
Ingatkah ketika dulu kau sulit makan
aku dengan sabar menyuapimu?

Suatu ketika, jika lututku mulai lemah
aku harap kau memiliki kesabaran untuk membantuku bangun
sebagaimana aku selalu membantumu
saat kau masih kecil untuk belajar berjalan.

Suatu ketika, jika sesekali aku kehilangan ingatanku
atau tak bisa mengikuti percakapan yang kau bicarakan
berikan aku waktu untuk mengumpulkan ingatanku kembali
Tapi, bila aku juga tak bisa mengingatnya
jangan menjadi orang yang meremehkan dan sombong padaku.
Aku mohon, jangan bosan kepadaku
sebab yang paling penting bagiku adalah bersamamu
dan kau bersedia mengajakku bicara
meski pembicaraanku sering membosankan.
Aku mohon, berikan aku waktu untuk bersamamu
apakah kau ingat, ketika masih kecil
aku selalu mendengarkan apapun yang kau ceritakan tentang mainanmu?

Maafkan juga bauku,
tercium seperti orang yang sudah renta.
Tubuhku lemah.
Orang tua mudah sakit karena mereka rentan pada dingin.
Aku harap, aku tidak terlihat kotor bagimu.
Aku harap, aku tidak memalukan bagimu.
Apakah kau ingat, ketika kau masih kecil
aku selalu mengejar-ngejarmu
karena kau tak ingin mandi?

Anakku, tahukah kau
setiap selesai salatku
aku selalu berbisik kepada Allah.
Meminta agar Dia selalu memberikan keberkahan hidup padamu
karena kau mencintai ibu dan ayahmu.
Terimakasih atas segala perhatianmu, Nak.
Aku mencintaimu.. :*

Ibu.

[#HalaqahCinta]

[Twitter: @PrasetyoEB] [FB: Prasetyo Ekobudi]

Selasa, 29 April 2014

MALANGNYA INDONESIAKU

MARI BERONTAK !!

Biarkan rakyat Indonesia tahu dan berubah kearah yg lebih baik, baik secara pola pikir dan juga sikap. Tunjukkan pada dunia bahwa kita memahami. Guncangkan !!

TAHUKAH ANDA? Jika Emas di Irian Jaya itu dibagi rata kpd rakyat Indonesia, masing-masing akan mendapatkan (+-) 3 Ton. Tidak percaya?? Mari kita simak.

Negara terkaya di Dunia ternyata adl Indonesia. Iya Indonesia tempat dimana kita saat ini menginjakkan kaki. Banyak yg sebenarnya tidak tahu dimana negara terkaya di Planet bumi ini. Ada yg mengatakan Amerika, ada juga yg mengatakan negara-negara Timur Tengah. Tidak salah sebenernya, contohnya Amerika, Negara super power itu memiliki tingkat kemajuan tehnologi yg hanya bisa ditandingi oleh segelintir negara. Contoh lain adl Timur tengah.
Rata-rata negara yg tertutup gurun pasir dan cuaca yg menyengat itu mengandung jutaan Barrel minyak yg siap untuk diolah, tetapi itu semua belum bisa menyamai negara yg satu ini, bahkan Amerika dan juga negara-negara Timur Tengah serta Uni Eropa-pun tak mampu menyamainya.

Dan inilah negara terkaya di Planet bumi yg luput dari perhatian warga bumi lainnya, warga negara ini pasti bangga jika mereka tahu, tapi sayangnya mereka tidak sadar "berdiri diatas berlian" langsung saja kita lihat profil negaranya.

Wow. Apa yg terjadi? Apakah saya salah? tapi dengan tegas saya menyatakan bahwa negara itulah sebagai negara terkaya didunia. Tapi bukannya negara itu sedang dalam kondisi terpuruk? Hutang dimana-mana, Kemiskinan, Korupsi yg merajalela, Moral bangsa yg kian menurun serta masalah-masalah lain yg menyelimuti negara itu.

Baiklah mari kita urai semuanya satu per satu sehingga kita bisa melihat kekayaan negara ini yg sesungguhnya.

1. Negara ini punya pertambangan Emas terbesar dengan kualitas emas terbaik di dunia, namanya PT FREEPORT.
   Apa saja kandungan yg ditambang di Freeport? Ketika pertambangan dibuka hingga sekarang, pertambangan ini telah menghasilkan 7,3 Juta Ton tembaga dan 724,7 Juta Ton Emas, saya mencoba meng-Uangkan jumlah tersebut dg harga per gram Emas sekarang, Saya anggap Rp 300.000,- dikalikan 724,7 Juta Ton emas/ 724.700.000.000.000 gram dikalikan Rp 300.000,- = Rp 217.410.000.000.000.000.000,- Ada yg bisa bantu saya untuk membaca nilai tersebut?
Itu baru Emas belum tembaga serta hasil tambang lainnya dan juga bahan mineral lainnya. Seharusnya nama tempat itu bukan lagi Tembagapura tapi Emaspura.

Lalu siapa yg mengelola pertambangan ini? Bukan negara ini tapi Amerika! Prosentasenya adl 1% Untuk negara pemilik tanah, yakni Indonesia dan 99% untuk Amerika sebagai negara yg memiliki tehnologi untuk pertambangan disana. Bahkan ketika Emas dan Tembaga mulai menipis ternyata dibawah lapisan emas dan tembaga tepatnya dikedalaman 400 meter ditemukan kandungan kandungan mineral yg harganya 100 kali lipat lebih mahal dari pada  emas, YA!! itu adalah Uranium !! bahan baku pembuatan bahan bakar nuklir itu ditemukan juga disana, belum jelas kandungan Uranium yg ditemukan disana, tapi kabar terakhir yg beredar menurut para ahli, kandungan uranium disana cukup untuk membuat pembangkit listrik Nuklir dengan tenaga Nuklir yg dapat menerangi seluruh bumi hanya dengan kandungan uranium disana. Freeport banyak kandungan berjasa bagi segelintir pejabat negeri ini, para Jenderal dan juga para politisi "busuk" yang menikmati hidup dg bergelimang harta tanpa memikirkan nasib bangsa ini dan secara tidak langsung mereka telah memiskinkan bangsa ini.

2. Negara ini mempunyai cadangan Gas alam TERBESAR di Dunia, tepatnya di blok Natuna. Berapa kandungan gas di blok Natuna D Alpha memiliki cadangan gas hingga 202 Triliun kubik. Dan masih banyak lagi Blok-blok penghasil tambang dan minyak seperti Blok Cepu dll. Itu dikelola siapa? Dikelola EXXON MOBIL. Dan dibantu juga oleh Pertamina.

3. Negara ini mempunyai hutan Tropis terbesar di Dunia. Hutan tropis ini memiliki luas sekitar 39.549.447 Hektar, dengan keanekaragaman hayati dan plasmanutfah terlengkap di Dunia.

Letaknya di pulau Sumatra dan Kalimantan serta Sulawesi. Dengan prosentase hampir 30% bahwa hutan sebagai paru-paru dunia itu ada di Indonesia maka jika Negara ini menginginkan kiamat sangatlah mudah. Bagaimana caranya? Tebangi saja seluruh pohon yg ada di Pulau itu maka bumi akan merasakan peningkatan rasa panas yg luar biasa. Karena bumi ini sangat tergantung sekali dg hutan tropis ini untuk itu menjaga keseimbangan iklim karena hutan Amazon tak cukup kuat untuk menyeimbangkan iklim dibumi. Dan sekarang mereka sudah sedikit demi sedikit menghancurkannya hanya untuk kepentingan segelintir orang yg punya uang dan digunakan sbg perkebunan dan lapangan golf. Sungguh ironis!

4. Negara ini mempunyai lautan terluas di Dunia. Dikelilingi dua samudera, yakni Pasific dan Hindia hingga tak heran jika memiliki jutaan spesies ikan yg tidak dimiliki negara lain sampai-sampai negara lainpun ikut "memanen" ikan di Indonesia. Kejam!!

5. Negara ini memiliki Jumlah penduduk terbesar ke-4 dunia. Dengan jumlah penduduk sebegitu besar diharapkan mampu memunculkan orang-orang jenius dan bermoral yg bisa mengelola kekayan alam bangsa ini. tapi pada kenyataannya mereka tidak  dihargai dan bahkan mereka ditelantarkan, lebih ironis lagi mereka yg tidak dihargai di Indonesia lebih memilih untuk pindah dan memilih negara yg baru krn disana mereka merasa disejahterakan dan lebih hargai.

6. Negara ini memiliki tanah yg sangat subur. Karena memiliki banyak gunung berapi yg masih aktif menjadikan tanah negara ini sangat subur terlebih lagi negara ini dilintasi garis khatulistiwa. Jika dibandingkan dg negara di Timur Tengah yg memiliki minyak sangat melimpah tentunya Negara ini jauh lebih kaya. Coba kita bayangkan krn hasil mineral itu (Timur Tengah) tidak bisa diperbaharui dg cepat, maka persediaan minyak mereka dan akan jatuh miskin namun lain halnya dg negara ini (Indonesia) yg bisa bercocok tanam semaunya dan kapanpun. Seperti kata Koes Plus "Tongkat kayu dan batu jadi tanaman".

7. Negara ini memiliki pemandangan yg sangat eksotis dan lagi-lagi tidak ada yg bisa menyamainya secara natural. Dari puncak gunung hingga kedasar laut bisa kita temui di negara ini.

Pada initinya INDONESIA ini sangat kaya. Tapi apa yg terjadi? Kekayaan alam Indonesia tidak seirama dg kehidupan rakyatnya yg miskin, terpuruk, melarat tak berdaya dengan ulah org yg tidak bertanggungjawab atas perbuatannya..

Oleh sebab itu, untuk EXXON MOBILE OIL, PT FREEPORT, SHELL, PETRONAS dan semua PEJABAT NEGARA yg menjual kekayaan bangsa ini untuk keuntungan bangsa lain. Kami ucapkan TERIMA KASIH.

Dan rasa terimakasih kami untuk kemerdekaan Indonesia yg telah berumur lebih dari 68 tahun ini, Kami pemuda pemudi Indonesia memberikan penghargaan yg  sebesar-besarnya kpd pejuang yg telah mengorbankan darah dan airmatanya utk bangsa ini.. namun pengorbanan kalian telah disia-siakan oleh para pemimpin yg tidak mengindahkan kepentingan dan hak-hak  rakyat.

"Yang kaya semakin kaya yang miskin semakin miskin" itu memang benar adanya!!

Sudah waktunya rakyat cerdas dalam mimilih pemimpin. Jangan sampai kekayaan alam ini hanya dikuasai oleh org yg tidak bertanggung jawab. Ini hak kita. #MARIBERONTAK !! #INDONESIABEBASKORUPSI #OPINIKU

Prasetyo

[Twitter: @PrasetyoEB | FB: Prasetyo EkoBudi]